General Motors dikabarkan menyuntik mati Chevrolet Captiva untuk pasar terbesar mereka, Korea Selatan dan Australia. Tapi ternyata, mobil SUV itu kembali muncul dengan transformasi baru.
Chevrolet Captiva 2019 memulai debutnya di Kolombia, Amerika Selatan. Tapi tampilan mukanya kenapa familiar ya?
Chevrolet Camptiva 2019 seperti Wuling Baojun 530 yang hanya berganti lencana menjadi Chevrolet. Benar saja, ini bukan mobil benar-benar baru.
Chevrolet Captiva teranyar sama dengan model pabrikan Cina, Baojun 530, yang memulai debutnya di Tiongkok tahun lalu. Wajar saja, toh merek Baojun didirikan oleh General Motors bersama dengan perusahaan Cina, SAIC untuk memproduksi mobil murah secara massal.
Awalnya justru Baojun yang dikabarkan akan memakai platform chevrolet lama. Tapi demi memenuhi keinginan pasar, Baojun akhirnya memakai platform sendiri, meskipun beberapa part utama masih dipasok oleh GM. Itulah mengapa pabrikan Amerika ini berhak untuk mengekspor mobil-mobil di bawah merek mereka sendiri.
Apalagi membangun kendaraan dengan platform baru sangatlah mahal. Selain banyak makan waktu (rata-rata lima tahun) dana yang digelontorkan pun tak sedikit. Dalam beraliansi, Chevrolet diuntungkan dengan kerja bareng ini.
GM tak perlu banyak mengongkosi riset baru buat Captiva. Cukup anak usaha yang melakukannya.
Perlu diingat, Chevrolet Captiva yang beredar di Indonesia selama ini juga hasil rebadge. Aslinya adalah Daewoo Windstorm yang berasal dari Korea Selatan.
Antara Baojun 530 dan Captiva 2018 memang tak banayk memiliki perbedaan. Hanya soal logo dan kisi-kisi (grille) saja. Dimensinya tetap sama dengan Captiva lawas.
Konfigurasi kabin ada dua pilihan 5-penumpang dan 7-penumpang. Di bawah bonet terdapat mesin bensin turbocharger 1.5L. Tenaganya mencapai 147 hp dan torsi 230 Nm yang disalurkan menggunakan sistem penggerak roda depan. Pilihan transmisinya manual 6-percepatan dan otomatis DCT.
Sumber: Otosia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar